PALEMBANG - Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berharap setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dapat memperkaya substansi inovasi di wilayahnya agar inovasi yang dilahirkan semakin beragam dan mencakup banyak kebutuhan masyarakat. Hal itu disampaikan Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo saat melakukan kunjungan kerja ke Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Sumsel, Rabu (07/06/2023).
Dalam sambutannya, Yusharto menjelaskan upaya untuk memperkaya substansi inovasi dapat dimulai dari tertib melaporkan perkembangan inovasi setiap tahunnya kepada pemerintah pusat melalui BSKDN. Selain itu, kolaborasi antar OPD juga sangat diperlukan untuk mendukung lahirnya inovasi dengan tingkat kematangan yang tinggi dan berkelanjutan. Tidak hanya itu, menurutnya memperkaya substansi inovasi juga bisa dengan melakukan koordinasi hubungan pusat dan daerah.
"Rajin melakukan koordinasi (dengan pemerintah pusat) membuat daerah tidak akan ketinggalan informasi mengenai perkembangan inovasi saat ini. Kita juga akan menambah banyak sekali ilmu untuk meningkatkan inovasi daerah kita masing-masing," ungkapnya.
Dia melanjutkan, tahun ini seluruh pemerintah daerah baik di tingkat provinsi, kabupaten maupun kota, termasuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel sudah dapat melaporkan inovasinya kepada pemerintah pusat melalui aplikasi Indeks Inovasi Daerah (IID) per 25 Mei 2023 lalu. Pelaporan ini berkaitan dengan gelaran Innovative Government Award (IGA) 2023 yang diinsiasi BSKDN. Gelaran tersebut merupakan ajang penghargaan bagi daerah terinovatif.
"Dengan dibukanya penginputan yang lebih awal ini (penginputan inovasi melalui aplikasi IID), kami harap Bapak/Ibu sekalian dapat lebih termotivasi untuk cepat-cepat melaporkan inovasi kepada kami," tambahnya.
Sementara itu, Yusharto juga membeberkan peta kekuatan inovasi Provinsi Sumsel. Menurutnya, berdasarkan variabel ukur IID Tahun 2022, Provinsi Sumsel mengalami peningkatan pada aspek variabel institusi, Sumber Daya Manusia (SDM) dan penelitian serta aspek hasil kreatif. Kendati demikian, Sumsel masih mengalami penurunan pada sejumlah variabel lainnya meliputi variabel infrastruktur, kecanggihan produk, kecepatan binsis proses dan output pengetahuan teknologi.
"Kami harap tahun 2023 ini segala aspek yang dinilai masih belum memenuhi segera diperbaiki, segera ditingkatkan. Semoga dengan begitu, nilai IID Provinsi Sumatera Selatan akan semakin meningkat di tahun-tahun berikutnya," pungkasnya.
Editor : Redaksi
Komentar0