Jakarta, jejakkasus.id
Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) H Muhammad Rudi (HMR), terus mendorong percepatan realisasi pengembangan kawasan dan investasi di Pulau Rempang.
Bersama Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi BP Batam, Sudirman Saad, HMR melaporkan perkembangan terkini kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, dalam rapat Progres Pengembangan Kawasan Rempang Eco-City, di Jakarta, Rabu (12/7/2023).
Pertemuan yang dilaksanakan di Ruang Rapat Kementerian Bidang Perekonomian RI tersebut, dihadiri oleh Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Susiwijono; Staf Ahli Bidang Regulasi, Penegakan Hukum, dan Ketahanan Ekonomi Kemenko Perekonomian, Elen Setiadi; Deputi VI Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian, Wahyu Utomo; Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, dan perwakilan PT Makmur Elok Graha (MEG).
Dalam kesempatan pertama, HMR yang juga Wali Kota Batam ini mengatakan, upaya percepatan realisasi pengembangan kawasan dan investasi di Pulau Rempang telah dimulai sejak Launching Pengembangan Kawasan Rempang Eco-City pada bulan April silam.
Selanjutnya, BP Batam menyerahkan Surat Keputusan (SK) kepada PT MEG sebagai pengelola pengembangan Pulau Rempang yang kemudian secara resmi diberi nama Kawasan Rempang Eco-City.
“Kami juga sudah melakukan pencabutan SK Izin Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Penyediaan Sarana Wisata Alam (IUPJL-PSWA), dan SK Pelepasan Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi (HPK),” jelasnya.
𝗛𝗠𝗥 𝗦𝗶𝗮𝗽𝗸𝗮𝗻 𝗧𝗶𝗴𝗮 𝗥𝗶𝗯𝘂 𝗨𝗻𝗶𝘁 𝗥𝘂𝗺𝗮𝗵 𝗥𝗲𝗹𝗼𝗸𝗮𝘀𝗶 𝗱𝗶 𝗣𝘂𝗹𝗮𝘂 𝗚𝗮𝗹𝗮𝗻𝗴
Tidak hanya itu, pihaknya telah mendata baik jumlah penduduk maupun aset pemerintah yang rencananya akan direlokasi ke Pulau Galang dengan luas lahan 199 hektare.
“Bila masyarakat bersedia kita relokasi, kami sudah siapkan kavling seluas 200 meter persegi dengan rumah tipe 45 sebanyak tiga ribu unit, kemudian kami sediakan juga fasum dan fasos (fasilitas umum dan fasilitas sosial), serta area kantor pemerintahan,” ungkapnya.
Pada pertemuan ini, HMR juga memohon dukungan Kementerian terkait untuk menggesa penyelesaian Kawasan Rempang Eco-City.
“Kami sangat membutuhkan dukungan penuh dari kementerian terkait untuk pelepasan HPK menjadi Areal Penggunaan Lain (APL), penerbitan Sertipikat (Hak Pengelolaan) HPL, koordinasi pengelolaan pesisir, dan tentunya dukungan anggaran untuk pengembangan jalan Trans Barelang dan Sembulang,” pungkasnya.
Dengan demikian, bila seluruh proses mendapat dukungan dari semua pihak, Muhammad Rudi yakin, Kawasan Rempang Eco-City dapat segera beroperasi dengan lancar di Batam.
𝗕𝗮𝘁𝗮𝗺 𝗣𝘂𝘀𝗮𝘁 𝗘𝗻𝗲𝗿𝗴𝗶 𝗧𝗲𝗿𝗯𝗮𝗿𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗧𝗲𝗿𝗯𝗮𝗶𝗸 𝗜𝗻𝗱𝗼𝗻𝗲𝘀𝗶𝗮
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto mengimbau untuk mengawal permohonan dukungan maupun persetujuan dari masing-masing kementerian terkait.
Selain itu, Airlangga juga menyampaikan apresiasinya kepada BP Batam yang telah menyiapkan area relokasi beserta fasilitas pendukungnya untuk masyarakat setempat.
“Saya rasa langkahnya sudah baik, karena BP Batam telah menyiapkan konsep resettlement untuk masyarakat. Dan hal-hal terkait koordinasi antar instansi bisa kita dudukkan bersama untuk bisa mempercepat proses pengembangan Kawasan Rempang,” ungkapnya.
Airlangga juga secara terbuka menyampaikan keinginannya untuk menjadikan Pulau Batam sebagai pusat energi terbarukan di Indonesia.
“Proses pengolahan energi solar di Batam nantinya sudah dari hulu ke hilir. Sehingga kita bisa mengekspor energi ke Singapura dan negara lain. Oleh karena itu saya ingin Batam menjadi daerah dengan sumber renewable energy terbaik di Indonesia,” pungkas Airlangga. (Nursalim Turatea).
______
REMPANG SIAP: Kepala BP Batam H Muhammad Rudi (HMR), bersama Menko Airlangga, di sela rapat Progres Pengembangan Kawasan Rempang Eco-City, Jakarta, Rabu (12/7/2023).
Nursalim - jejakkasus.id Batam Kepri
Komentar0