TpYiTfOpBUGpBSA6GpWlGUG6Ti==

Bantuan BPNT di Blora Tidak Tepat Sasaran


JEJAK KASUS NEWS BLORA - JAWA TENGAH. 

Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, masih ditemukan bantuan yang tidak tepat sasaran. Kamis 10 Agustus 2023. 

Seperti yang di alami mbah Sudirman 73. warga Dusun Bogem, RT 004, RW 002, Kelurahan atau Desa Bogem, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora - Jawa Tengah. Saat kami konfirmasi di rumahnya Mbah Sudirman, dirinya bersama sang anak putrinya, beserta tetangga yang bernama ibu Sumarsih. Mereka semua  Mengungkapkan nasib dan pengalamannya masing masing. 
Kepada Awak Media team jejekkasus.id Jateng. Mengenai Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang terjadi di Desa Bogem. 

"Menurut Mbah Sudirman, bantuan tersebut tidak tepat sasaran. Sebab yang menerima bantuan tersebut kebanyakan keluarga mampu. Padahal masih ada Kelurga yang tidak mampu tidak mendapatkannya." Ungkap Mbah Sudirman, 

"Mbah Sudirman bersama anak putrinya  mengatakan, sejak adanya program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari program pemerintah pusat yang diperuntukkan bagi keluarga yang kurang mampu itu, Keluarga saya ini sudah tercatat sebagai Keluarga penerima bantuan tersebut mas, sebab buktinya selama ini keluarga saya sudah mendapatkannya sejak awal. Namun bantuan yang sudah berlangsung saya dapat, sekarang saya tiba tiba sudah tidak bisa medapatkan hak saya lagi sebagai penerima Bantuan Pangan Non Tunai  (BPNT) tersebut, dan tidak ada keterangan secara pasti dari pihak pihak terkait." Tambahnya.

 "Waktu itu saya bersama putri saya, dan di temani tetangga saya Ibu Sumarsih, menanyakan mengenai bantuan tersebut kepada ibu Ida. Namun kelihatannya ibu Ida tidak suka dengan pertanyaan saya, dan anak saya.dan pertanyaan tetangga saya Ibu Sumarsih, Mengenai bantuan tersebut. jawaban ibu ida kayak campur setengah marah." Terangnya. 

 "Padahal tugas pendamping Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa itu sudah seharusnya melayani Anggota keluarga yang berhak menerima bantuan tersebut,  jangan malah tidak suka di mintai jawaban dan penjelasan oleh warga. sebab warga butuh jawaban dari pihak pihak terkait. salah satunya ya tanya petugas pendamping " Imbuhnya.

" Mbah Sudirman bersama anak putrinya menambahkan, mengenai awal mula Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)  tersebut, mulai ada masalah itu di tahun 2020 akhir. Semenjak kartu ATM bank BNI, itu di rubah menjadi kartu ATM bank BRI tersebut." Ungkap Mbah Sudirman dan anak putrinya.

"Selanjutnya di bulan satu 2021, Bantuan   Pangan Non Tunai (BPNT) tidak keluar. Lalu di bulan ke dua dan bulan ke tiga, 2021, bantuan tersebut sempat keluar dan di dapat. tetapi setelah itu sampai sekarang 2023, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sama sekali tidak pernah keluar dan tidak pernah saya dapatkan." Imbuhnya.

"Tetapi Mbah Sudirman dan sang anak putrinya beserta ibu Sumarsih, mereka tidak hanya berhenti begitu saja. mereka semua tetap mencoba berusaha memperjuangkan, menyuarakan haknya sebagai Keluarga penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). yang pernah ia terima. Mereka semua mempertanyakan persoalan ini ke pihak terkait. mulai dari petugas bank BRI, pejabat Desa, bahkan sampai pejabat tingkat  Kecamatan. Jawaban semua pihak yang terkait itu semuanya sama. ATM,nya masih aktif." Kata petugas dan pihak terkait, saat di temui Keluarga Mbah Sudirman dan ibu sumarsih di tempatnya masing masing

"Sebab menurut Ibu Sumarsih, Keluarga Mbah Sudirman ini memang lebih pantas berhak menerima segala bantuan. entah itu bantuan dari pemerintah, maupun dari warga sekitar yang ingin berbagi rejeki, dengan Keluarga Mbah Sudirman. Bagi mereka bantuan tersebut sangatlah berharga bagi Keluarga mereka. Sebab hidup keluarga Mbah Sudirman ini memang sungguh serba kekurangan. hidup aja numpang di atas tanah milik orang lain. Tidak punya pekerjaan dan tidak punya penghasilan dan sawahpun tak punya. Mereka memikirkan buat makan sehari harinya saja susah. Itupun masih punya tanggungan hutang Bank kredit yang harus di bayar setiap harinya. rumahnya kecil yang harus di huni dua KK, berjumlah lima jiwa. itulah yang menjadikan saya ikut menyuarakan haknya Mbah Sudirman ketimbang hak saya." Tambahnya Ibu Sumarsih.

Mudah mudahan apa yang di sampaikan Ibu Sumarsih dan Mbah Sudirman bisa menjadi masukan bagi pemerintah Kabupaten Blora, agar keluhan masyarakat bawah seperti Keluarga Mbah Sudirman dan Ibu Sumarsih ini bisa di dengar dan di respon Bapak Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP., M.SI., dan Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, ST.,MM., ( Sebagai Ketua TKPKD Kabupaten Blora ). dan Dinas Sosial ( Dinsos ),P3A Kabupaten Blora, Dra Indah Purwaningsih, M.SI., Sebagai pelaksana tugas bantuan Kabupaten Blora. Semoga kedepannya nanti hal serupa tidak terulang ulang kembali.


Suprapto team jejakkasus.id Jateng

Komentar0

Type above and press Enter to search.