Batam, www. jejakkasus.id | DАLАM buku bіоgrаfі bеrjudul Pаk Harto: Thе Untоld Stоrіеѕ, Komandan Grup A Paspampres kala itu, Kolonel Inf Sjafrie Sjamsoeddin, mengisahkan keberanian mantan Presiden Soeharto berkunjung ke Bosnia Herzegovina, pada 13 Maret 1995, di saat perang berkecamuk.
"Eh, Sjafrie, itu rompi kamu cangking (tenteng) saja. Kamu cangking saja," kata Soeharto kepada Sjafri Sjamsuddin, yang menandakan ia enggan memakai rompi antipeluru seberat 12 kilogram yang mampu menahan tembakan M-16. Rompi itu dibawa dari Jakarta, milik Paspampres, bantuan dari Kopassus.
Padahal Situasi di Bosnia saat itu cukup mencekam. Apalagi diperoleh kabar pesawat yang ditumpangi Utusan Khusus PBB, Yasushi Akashi, ditembaki saat terbang ke Bosnia.
Akhirnya, Soeharto pun hanya mengenakan jas dan kopiah dalam lawatan ke negeri perang Bosnia Herzegovina. Padahal dari pengamatan Sjafrie dari balik jendela pesawat menjelang turun di Sarajevo, ia melihat senjata 12,7 mm yang biasa digunakan untuk menembak jatuh pesawat, berputar-putar mengikuti pesawat yang ditumpangi Pak Harto.
Turun dari pesawat, Soeharto berjalan cukup tenang. Kedatangan rombongan Indonesia disambut hangat oleh Presiden Bosnia-Herzegovina Alija Izetbegovic.
Saat pertemuan Soeharto dan Alija Izetbegovic, proyektil meriam jatuh sekitar 3 kilometer dari Istana Kepresidenan. Sjafrie lalu memberitahukan Soeharto bahwa sisa waktu hanya tiga jam karena situasi semakin mencekam. Suara tembakan terdengar dari kejauhan. Prajurit-prajurit juga terlihat bersiaga.
Usai pertemuan, Sjafri pun bertanya kepada Soeharto, kenapa sedang sensitif begini, Bosnia sedang kritis, dia datang. "Ini kan risikonya besar?" tanya Sjafrie saat menunggu kepulangan.
"Ya, itu kita bisa kendalikan. Yang penting orang yang kita datangi merasa senang, morilnya naik, mereka menjadi tambah semangat," kata Soeharto dengan gaya khas kalemnya.
Sjafrie yang kelak menjadi Wakil Menteri Pertahanan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menganggap hal itu adalah pemikiran Pak Harto yang sangat mendalam. Pernyataannya mengandung keteladanan yang berharga bagi siapa pun yang hendak menjadi pemimpin.
Bagaimana menurut Anda?
(Nursalim Turatea) www.jejakkasus.id
_____
Disarikan dari artikel Sindo News
FOTO Ilustrasi: Wali Kota Batam/Kepala Badan Pengusahaan Batam H Muhammad Rudi (HMR). Pemimpin yang selalu berani di depan hadapi tantangan.
Komentar0